pertemuan 6
Strategi Dalam Tindakan
Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang strategi dalam tindakan secara lebih mendalam.
Tujuan Jangka Panjang
Tujuan-tujuan jangka panjang mempresentasikan hasil-hasil yang diharapkan dari pelaksanaan strategi tersebut. Kerangka waktu bagi tujuan dan strategi harus konsisten berkisar 2-5 tahun. Tujuan harus kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dimengerti, menantang, dapat diraih, dan selaras antar-unit organisasi.
Tujuan Keuangan dan Tujuan Strategik
Tujuan keuangan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan laba, dividen yang lebih tinggi, margin laba yang besar, imbal hasil investasi yang besar, laba perlembar saham yang lebih besar, harga saham yang meningkat, arus kas yang membaik, dan seterusnya.
Tujuan strategik mencakup hal-hal seperti pangsa pasar yang lebih besar, waktu pengiriman yang lebih cepat dibandingkan pesaing, waktu rancangan ke pasar yang lebih singkat dibandingkan pesaing, biaya yang lebih rendah dari pesaing, cakupan geografis yang lebih luas, memperoleh sertifikat ISO 14001, menjadi pimpinan teknologi, secara konsisten menghasilkan produk yang baru atau lebih baik mendahului pesaing, dan seterusnya.
Jenis-Jenis Strategi
Jenis-jenis strategi menurut David (2004), antara lain :
1. Strategi Integrasi
Strategi integrasi terdiri dari :
Integrasi ke depan, yaitu memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas kontributor dan peritel. Contoh : Paypal mendorong jasanya dari situs hingga toko lewat perjanjian denga kartu Discover.
Integrasi ke belakang, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Contoh : Fancy Motels Inc. mengakuisi manufaktur furnitur.
Integrasi horizontal, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing. Contoh : GlaxoSmithKline PLC Inggris mengakuisi Human Genoe Science Inc. senilai $3 miliar.
2. Strategi Intensif
Strategi intensif terdiri dari :
Penetrasi pasar, market penetration berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar/market share untuk produk dan jasa di pasar pada saat ini melalui usaha pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar meliputi : meningkatnya angka tenaga penjual, beban iklan, menawarkan promosi penjualan.
Pengembangan pasar, market development melibatkan pengenalan produk atau jasa saat ini ke area geografis yang baru.
Pengembangan produk, product development merupakan strategi yang mencari kenaikan penjualan dengan meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa, biasanya memerlukan pengeluaran yang besar untuk penelitian dan pengembangan.
3. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi terdiri dari :
Diversifikasi konsentrik, untuk menambah produk-produk baru yang memiliki strategi atau kaitan teknologi dalam hal pemasaran dengan cara yang sama. Misalnya, Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor.
Diversifikasi horizontal, penambahan produk baru untuk menarik pelanggan yang sudah ada meski teknologinya berbeda dengan produk yang lama. Misalnya, produsen alat musik yang semula hanya membuat gitar, kemudian menambah produk lain seperti piano dan biola.
Diversifikasi konglomerat, dimana perusahaan beroperasi pada beberapa segmen berbeda yang tidak ada keterkaitan dengan segmen inti perusahaan. Misalnya, PT. Maspion Indonesia memiliki PT. Bank Maspion Indonesia, Maspion Securities, dan Maspion Money Changer.
4. Strategi Defensif
Strategi defensif terdiri dari :
Rasionalisasi biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun.
Divestasi, menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut.
Likuidasi, menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut.
Manajemen Strategis di Perusahaan Kecil
Menciptakan bisnis baru sekarang ini mungkin memang lebih kecil resikonya dibandingkan yang sudah-sudah. Suku bunga rendah dan dana modal ventura serta investor ekuitas swasta kembali menyalurkan uang mereka ke berbagai perusahaan muda. Carl Schramm, Kepala Kauffman Foundation dan penulis The Enterpreneurial Imperative, menunjuk bahwa biaya teknologi yang terus menurun dewasa ini membuat pengambilan utang untuk memulai bisnis tidak penting lagi. Proses manajemen strategis sama pentingnya bagi perusahaan kecil. Sejak perencanaannya, semua organisasi mempunya strategi meskipun mungkin hanya terkait dengan operasi dari hari ke hari. Bahkan bila dijalankan secara informal atau sendirian oleh pemilik atau pengusahanya, proses manajemen strategis dapat secara signifikan membantu pertumbuhan dan kesejahteraan perusahaan kecil.
Demikianlah artikel singkat yang membahas tentang strategi dalam tindakan, semoga artikel ini mudah dipahami dan dapat bermanfaat untuk kita semua.
Komentar
Posting Komentar